Mataram – Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah M. Pd mengingatkan, penggunaan dana desa harus dioptimalkan tidak hanya untuk pembangunan fisik. Namun selain untuk pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals), juga fokus pada tujuan dan program bersama.
“Jadi perencanaan pembangunan desa seharusnya bisa selaras dan bersinergi dengan program pemerintah daerah dan provinsi. Karena kebutuhan masyarakat juga menjadi persoalan mendasar di desa”, jelas Wagub saat membuka rapat koordinasi evaluasi Dana Desa 2021 di Hotel Lombok Astoria, Senin (29/11).
Dijelaskan Wagub, persoalan seperti pendidikan, kesehatan dan lingkungan serta sosial ekonomi yang wujudnya pelayanan Posyandu Keluarga, bank sampah, desa tangguh bencana dan lain lain akan tertangani dengan pola lebih teratur dan terorganisasi yang dikelola oleh desa dengan anggaran yang cukup.
“Kita semua tentu menginginkan standar kesehatan, pendidikan dan kehidupan sosial ekonomi yang lebih baik. Tujuannya agar semua desa di NTB menjadi desa mandiri dan berkontribusi membangun NTB dengan menyelesaikan masalah lebih dini di desa”, pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DPMPD Dukcapil) NTB, H Ashari, DH, MH mengatakan, secara umum progres penggunaan dana desa 2021 sebesar Rp 1 triliun 247 miliar lebih untuk 1005 desa sudah dicairkan tinggal tahap ketiga sedang dalam proses untuk 724 desa.