Panen Porang Perdana di Lombok Barat, Diperkirakan Sebanyak 200 Ton

Porang di Lombok
Rencana Panen Perdana Porang di Lombok Barat. Foto: Jejajk Lombok

Lombok Barat, NTB – Kementrian Pertanian RI rencananya akan menghadiri panen perdana Sentra Porang, di Desa Pusuk Lestari Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat, pada tanggal 27 Juni mendatang.

Hain ini dikonfirmasi di Laman Resmi Protokol & Komunikasi Pimpinan Setda Lombok Barat, Senin (28/2/2022).

Banner Iklan kos cita

Panen perdana di Lombok Barat ini merupakan kabupaten pertama di Indonesia yang melakukan panen porang sekitar 200 ton.

Tanaman porang yang baru-baru ini mendapat perhatian dari Pemerintah dan Menteri Pertanian selain pembudidayaannya yang mudah, membuat tanaman ini menjadi komoditas baru yang relatif menjanjikan di masa mendatang.

Di Kabupaten Lombok sendiri potensinya mencapai ratusan hektar yang tersebar di Kecamatan Batulayar, Sekotong dan Lembar.

Luas lahan porang di wilayah utara 197 Ha dikelola oleh 430 orang anggota dari 11 kelompok. Sedangkan di wilayah Selatan yakni Sekotong dan Lembar ada 300 ha memiliki 12 kelompok dan 300 orang anggota.

Hal itu dikatakan Agus Sutrisman, Camat Lembar, saat rapat bersama Bupati Lombok Barat H.Fauzan Khalid, Asisten I H.Agus Gunawan dan beberapa Kades  Kecamatan Lembar dan Sekotong, di Pusuk Pass, Desa Pusuk Lestari, Kecamatan Batulayar, Sabtu, (26/2/2022).

Selain itu mantan Kepala Puskesmas Jembatan Kembar itu juga menyebutkan hasil kunjungannya ke Bali membuat MoU dengan Yayasan Bina Lestari dan kunjungannya ke Jakarta pada tgl 21 Februari lalu ke Kementerian Desa (Kemendes) dan Kementan (Kementrian Pertanian) menyambut baik usaha masyarakat Lombok Barat tentang Budidaya tanaman Porang.

Untuk itu pelaku petani porang diminta berkoordinasi dengan aparat dan pemda untuk dilakukan pembinaan, diarahkan dan dilindungi.

Kementrian juga kata Sutrisman berterima kasih pada Yayasan Bina Lingkungan Lestari yang telah  mencarikan pengguna hasil porang masyarakat.  Sehingga petani tidak tertipu oleh oknum yang hanya memanfaatkan petani yang sedang kesulitan.

Pada pertemuan itu juga diharapkan koordinasi yang harmonis dan mutualistis tetap terjalin antara Pemda  dengan Yayasan dan petani. Sehingga tercipta iklim yang sejuk di Lombok Barat.

Tidak hanya itu Kementerian juga berharap Pemda selalu mendukung dan memfasilitasi kegiatan Panen Raya karena ini merupakan kegiatan seluruh masyarakat.

“Bagi Pemda ini pintu masuk pembinaan ke depan yang lebih baik, terarah serta terukur,” kata Kementrian cetus Sutrisman.

Keunggulan Porang juga diperkuat oleh Kades Pusuk Lestari H.Junaidi, ia mengakui merupakan yang pertama menanam porang. Disebutkannya kurang lebih 50 hektar luas lahan dari 642 ha yang sudah ditanami. Termasuk di HKM (Hutan Kemasyarakatan) yang SK menterinya sudah ada sekitar 197 ha dan sudah ditanami 30 persennya.

Sumber pendanaan masih menggunakan modal sendiri, termasuk mencari bibitnya di hutan kemudian selanjutnya ditanam. Kalau dihitung perkiraan keseluruhan permusim sekitar 200 ton bahkan lebih.

“Kesulitan kami sekarang pada bibitnya. Kalau beli uangnya tidak ada. Sementara permintaan perusahaan 480 ton sekali musim. Sedangkan kita masih 200 ton,” katanya.

Untuk itu ia minta Pemerintah Daerah dapat membantu untuk mensupprot bibit termasuk dalam pemasarannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *